Mama Margarita Terima Bantuan UMKM Pertama Kali Sejak 1996. Haru serta syukur memberi warna wajah Mama Margarita Jonanis, pelakon usaha kuliner asal Kota Kupang, dikala menerima dorongan dari Program Bedah UMKM yang kembali diselenggarakan tahun ini. Di umurnya yang sudah tiba 60 tahun, Mama Margarita tidak menyangka kalau dorongan ini jadi yang awal kalinya semenjak dia mengawali usaha kecil pada 1996.

” Aku betul- betul kaget serta terharu. Semenjak mulai berjualan nyaris 30 tahun kemudian, baru kali ini aku menemukan atensi semacam ini,” ucap owner Depot Mandiri Mama Margarita dengan mata berkaca- kaca.
Program Bedah UMKM ialah inisiatif sosial dari Fransiscus Go, tokoh yang diketahui aktif mendesak perkembangan ekonomi kerakyatan di Nusa Tenggara Timur. Program ini bertujuan menolong para pelakon usaha mikro yang masih bertahan mengalami tantangan ekonomi, dengan membagikan sokongan nyata semacam revisi tempat usaha, peralatan makan, sampai spanduk nama usaha.
Ekspedisi Panjang Seseorang Bunda Tangguh
Semenjak 1996, Bunda Margarita mengawali usahanya di depan RSUD W. Z. Yohannes, kemudian pindah ke depan RSU Leona semenjak 2013. Di tempat kecil seperti itu, dia menjajakan santapan demi memadai kebutuhan hidup tiap hari. Dia tidak sempat meringik, walaupun tanpa sokongan dari program pemerintah ataupun swasta.
“ Usaha aku ini kecil saja, cuma buat makan tiap hari. Tetapi Tuhan baik, aku tidak sempat kekurangan. Serta saat ini, aku merasa semacam dicermati kembali,” ucapnya penuh syukur, seraya mengucapkan terima kasih kepada Fransiscus Go atas atensi serta kepeduliannya terhadap pelakon UMKM semacam dirinya.
Memantapkan UMKM Lokal Melalui Aksi Nyata
Program Bedah UMKM bukan semata- mata pemberian dorongan modul. Untuk Gerry Rudolf, sebagai Program Manager, yang terutama merupakan mengangkut semangat serta intensitas pelakon usaha lokal yang sepanjang ini luput dari atensi.
“ Dikala kami sampaikan berita kalau Bunda Margarita hendak menerima dorongan, dia langsung menangis. Di umur 60 tahun, dia masih semangat jualan dari pagi sampai malam. Inilah contoh UMKM tangguh yang jadi sasaran utama program ini,” jelas Gerry.
Program yang diluncurkan semenjak 2024 ini berfokus pada pendampingan serta pemberdayaan UMKM lokal di NTT, paling utama yang masih bertahan di tengah tantangan ekonomi serta sedikitnya sokongan. Fransiscus Go menegaskan kalau penguatan zona UMKM merupakan pondasi berarti ekonomi kerakyatan.
“ Ini langkah kecil tetapi berakibat besar. Kami hendak terus menjangkau lebih banyak pelakon UMKM yang memerlukan sentuhan nyata,” ucap Fransiscus lewat statment tertulis.
Mendesak Ekonomi dari Pangkal Rumput
Dengan hadirnya kembali Program Bedah UMKM, harapan para pelakon usaha kecil semacam Bunda Margarita kembali berkembang. Dorongan yang bisa jadi nampak simpel, tampaknya bawa makna besar untuk kehidupan tiap hari.
Program ini jadi fakta kalau pergantian dapat diawali dari gerakan kecil yang memegang langsung warga, spesialnya mereka yang sudah bertahan tanpa pamrih sepanjang puluhan tahun demi menghidupi keluarga.